PENGUATAN KAPASITAS PENERAP STANDAR PERTANIAN HADIR DI PONOROGO
Ponorogo, 1 Februari 2024 - Standar instrumen pertanian memiliki peranan penting dalam mendukung keamanan pangan. Standar ini dapat membantu memastikan bahwa produk pertanian aman dikonsumsi dan tidak mengandung bahan berbahaya. Penerapan standar yang dilakukan dalam mendukung Upsus tersebut terkait perbenihan, budidaya tanaman sampai penanganan pasca panen, sehingga produksi padi dan jagung dapat meningkat. Masih dalam rangkaian kegiatan Penguatan Kapasitas Penerap Standar Pertanian, kegiatan kali ini digelar di Kabupaten Ponorogo. Bertempat di Ruang Pertemuan Amarais Hotel, kegiatan dihadiri dan dibuka secara resmi oleh Bupati Ponorogo, H. Sugiri Sancoko, SE, MM didampingi Kepala Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan (Dipertahankan) Kabupaten Ponorogo, Drs. Herry Sutrisno beserta staff. Dari BSIP Jawa Timur hadir Dr. Atekan, SP, M.Si selaku Kepala BSIP Jawa Timur beserta tim, serta Kepala BSIP Ruminansia Besar, drh. Dicky M. Dikman, M.Phill bersama jajaran.
"Dasar dilaksankannya kegiatan ini adalah sesuai dengan SK Menteri Pertanian, dimana BSIP Jawa Timur ditunjuk sebagai penanggungjawab kegiatan upsus di 4 kabupaten yaitu Tulungagung, Trenggalek, Ponorogo dan Pacitan. Terkait dengan kegiatan ini, kita akan bergerak di penguatan kapasitas kawan-kawan petani, penangkar, serta penyuluh. Hal ini tentunya untuk mendukung program yang dicanangkan Bp. Menteri Pertanian untuk mengawal upsus. Harapannya ada peningakatan produksi padi dan jagung. Mudah-mudahan pelaksanaan kegiatan ini bisa berjalan dengan baik", sambut Dr. Atekan, SP, M.Si dalam pembingkaian kegiatan.
Kegiatan secara resmi dibuka oleh Bupati Ponorogo, H. Sugiri Sancoko, SE, MM. "Kami menghaturkan terimakasih kepada BSIP yang hari ini bersama-sama melaksanakan kegiatan Penguatan Kapasitas Penerap Standar Pertanian. Berbicara tentang pertanian, luas lahan kami tidak begitu besar, namun demikian alhamdulillah etos kerja, semangat dan keinginan masyarakat untuk terus bertumbuh, Kabupaten Ponorogo menjadi salah satu sentra produksi padi. Melalui kegiatan ini tentunya akan ada pemgetahuan yang luar biasa utamanya untuk petani, penangkar dan penyuluh", sambut Bupati Ponorogo, H. Sugiri Sancoko, SE, MM.
Terdapat 2 sesi penyampaian materi yang dilaksanakan pada kegiatan hari ini. Sesi pertama adalah pemaparan "Program Kebijakan Upsus Kabupaten Ponorogo" oleh Kepala Dipertahankan Ponorogo, Drs. Herry Sutrisno dengan dimoderatori oleh Kabid Tanaman Pangan dan Hortikultura, Tri Budi Widodo, SP, MMA. "Jawa Timur masuk menjadi 10 besar provinsi yang menjadi tulangpunggung untuk produksi pangan di Indonesia. Lalu bagaimana dengan ponorogo? Ponorogo ini dicatatat oleh Bp. Dirjen Tanaman Panga menjadi kabupaten pertama di Jawa Timur pada November 2023 kemarin yang sudah siap masuk fase IP 400. Mari kita senantiasa bertani dan mendampingi petani-petani kita agar tetap semangat", jelas Kepala Dipertahankan Ponorogo, Drs. Herry Sutrisno. Selanjutnya untuk meningkatkan kapasitas sasaran khususnya terkait komoditas padi dan jagung, dengan dimoderatori Ir. Nasimun materi dilanjutkan oleh Ardiansyah, SST yang menyampaikan materi "Budidaya dan Perbenihan Padi" serta Ali Ari, SP, MP yang menyampaikan "Budidaya dan Perbenihan Jagung".